Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Gelar Lomba Utsawa Dharmagita untuk Melestarikan Budaya Bali di Kalangan Generasi Muda

Sabtu, 09 November 2024

blog1

 

Denpasar, cokbrasika.com – Dinas Kebudayaan Kota Denpasar menggelar lomba Utsawa Dharmagita di empat kecamatan sebagai upaya pelestarian budaya Bali, terutama di kalangan generasi muda. Lomba yang berlangsung pada 1-10 November 2024 ini melibatkan partisipasi masyarakat dan pemuda dari berbagai kecamatan di Kota Denpasar, dimulai dari Kecamatan Denpasar Barat di Desa Adat Padangsambian, kemudian berlanjut ke Desa Adat Panjer di Denpasar Selatan, Desa Adat Kesiman di Denpasar Timur, dan berakhir di Desa Adat Peninjoan, Kecamatan Denpasar Utara.

I Wayan Astawa, Kepala Bidang Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, menyatakan bahwa lomba ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan seni budaya Bali, khususnya Utsawa Dharmagita, kepada masyarakat, terutama generasi muda. “Melalui lomba ini, kami ingin mengajak generasi muda untuk mengenal, memahami, dan menghayati nilai-nilai Utsawa Dharmagita yang sangat relevan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Astawa.

Selain memperkenalkan budaya, lomba Utsawa Dharmagita juga dimaksudkan sebagai ajang pencarian bakat di bidang kebudayaan. Menurut Astawa, kegiatan ini membuka kesempatan bagi para pemuda berbakat untuk menjadi duta budaya Kota Denpasar, memperkenalkan dan menjaga keberlanjutan budaya Bali di masa depan. "Banyak anak muda yang belum memahami makna dari Utsawa Dharmagita, jadi lomba ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi budaya," tambahnya.

Lomba Utsawa Dharmagita ini dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan usia: anak-anak, remaja, dan dewasa. Setiap kategori memiliki materi dan jenis perlombaan yang sesuai dengan tingkatannya. Untuk kategori anak-anak, peserta mengikuti lomba sekar alit. Bagi remaja, perlombaan meliputi palawakya dan kakawin, sementara kategori dewasa mencakup lomba mesatua dalam bahasa Bali serta menulis aksara Bali. Semua kategori tersebut diatur berdasarkan tiga tingkatan: sekar alit, sekar madya, dan sekar agung.

“Kami berharap lomba ini dapat berkelanjutan dan menjadi wadah bagi generasi muda untuk memperdalam pengetahuan serta kebanggaan mereka terhadap budaya Bali, khususnya Utsawa Dharmagita,” ujar Astawa. Ia juga menyampaikan harapannya agar lomba ini dapat berkembang dengan dukungan sarana dan prasarana yang lebih memadai ke depannya, terutama setelah terhenti selama pandemi Covid-19.

 

Astawa menekankan bahwa lomba ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya, tetapi juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Visi ini bertujuan untuk menjaga bahasa Bali sebagai bahasa ibu dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali melalui keunggulan budaya. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan generasi Bali yang berwawasan budaya dan siap menghadapi era globalisasi tanpa kehilangan identitas kulturalnya.

 

Dengan adanya lomba Utsawa Dharmagita, Dinas Kebudayaan Kota Denpasar berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya serta memperkuat peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Bali yang kaya akan nilai-nilai luhur. (TimNewsyess)